Analisis Tingkat Kesukaan Produk Aspic Jelly Limbah Sisik Ikan Bandeng (Chanos chanos)

Authors

  • Asjun Malik Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia
  • Rasdi Rasdi Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia
  • Istyqamah Muslimin Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia
  • Hardianty Askar Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia
  • Arwita Irawati Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia

Keywords:

sisik ikan, ikan bandeng, aspic jelly, ekstraksi sederhana, kolagen

Abstract

Limbah sisik ikan bandeng merupakan salah satu masalah pencemaran karena tidak dapat diatasi dengan baik. Dimana, hasil samping tersebut hanya dibuang langsung atau dibuat menjadi produk pakan ternak. Kondisi tersebut menyebabkan nilai tambah dari sisik ikan bandeng sangat rendah bahkan tidak ternilai sama sekali. Sehingga, diperlukan usaha divrrsifikasi produk untuk meningkatkan nilainya secara ekonomi. Salah satu alternatif mengolah limbah sisik ikan bandeng yaitu menjadi produk aspic jelly karena sisik ikan bandeng memiliki kandungan gizi berupa kolagen (protein) yang dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia apabila diolah dengan cara yang baik dan benar. Tujuan penelitian ini yaitu bagaimana cara mengolah limbah sisik ikan bandeng untuk mengahsilkan produk yaitu produk aspic jelly yang dapat dikonsumsi oleh manusia. metode yang digunakan dalam menghasilkan produk tersebut yaitu dengan melakukan preparasi yang sesuai dan mengekstrak secara sederhana dengan perlakuan lama perebusan serta ditambahkan dengan berbagai macam bahan tambahan pangan alami yang menambah cita rasa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat kesukaan aspic jelly yang berbeda-beda, dimana perlakuan lama perebusan 40 menit merupakan perlakuan paling disukai oleh panelis baik dari segi kenampakan, aroma, rasa, dan tekstur.

Abstract

 Milkfish scale waste is a pollution problem because it cannot be handled properly. Where, the by-products are only thrown away directly or made into animal feed products. This condition causes the added value of milkfish scales to be very low or even of no value at all. So product diversification efforts are needed to increase economic profits. One alternative for processing waste milkfish scales is to make aspic jelly products because milkfish scales contain nutrients in the form of collagen (protein) which can be beneficial for human health if processed in a good and correct way. The aim of this research is how to process milkfish scale waste to produce a product, namely aspic jelly, which can be consumed by humans. The method used to produce this product is to carry out appropriate preparation and extract it simply by boiling for a long time and adding various natural food additives that add flavor. Based on the research results, it was found that there were different levels of preference for aspic jelly, where the 40 minute boiling treatment was the most preferred treatment by the panelists in terms of appearance, aroma, taste and texture.

 

References

Amaliah, N., & Farida, F. (2019). Konsep pengendalian mutu pada pembuatan permen jelly nenas (Ananas Comosus L.). JSHP: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, 3(1), 39-46.

Hapsoro, M. T., Dewi, E. N., & Amalia, U. (2018). Pengaruh penambahan tepung cangkang rajungan (Portunus pelagicus) dalam pembuatan cookies kaya kalsium. Jurnal Pengolahan Dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 6(3), 20-27.

Ilyas, D. A., & Susilowati, S. (2014). Pengaruh Lama Perebusan Secang Dan Konsentrasi Gula Pasir Terhadap Sifat Kimia Dan Organoleptik Minuman Instan Secang. Jurnal BisTek PERTANIAN Agribisnis dan Teknologi Hasil Pertanian, 1(1).

Jebaru, Y., Azmin, N., & Bakhtiar, B. (2023). Pengaruh Lama Pengeringan Terhadap Tingkat Kesukaan Teh Rambut Jagung (Zea mays L). Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (JP-IPA), 4(2), 38-44.

Karo, D. M. B., & Fibrianto, K. (2015). Implementasi Content Analysis dalam Eksplorasi Sensori Lexicon Susu Pasteurisasi: Kajian Pustaka [In Press September 2015]. Jurnal pangan dan agroindustri, 3(4).

Kaya, A. 2008. Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius sp) sebagai Sumber Kalsium dan Fosfor dalam Pembuatan Biskuit [Skripsi]. Program Studi Teknologi Hasil Perairan, IPB. Bogor.

Kusuma, I. G. N. S., Putra, I. N. K., & Darmayanti, L. P. T. (2019). Pengaruh suhu pengeringan terhadap aktivitas antioksidan teh herbal kulit kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 8(1), 85-93.

Martin, C., & Neyraud, E. (2021). Impact of Very Hot Drink Consumption Habits, Age, and Sex, on taste Sensitivity. Journal of Foods MDPI, 10(5), 1139.

Nurbaya, S. R., & Estiasih, T. (2013). Pemanfaatan talas berdaging umbi kuning (Colocasia esculenta (L.) Schott) dalam pembuatan cookies. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 1(1), 46-55.

Nurhidayah, B., Soekendars, E., & Erviani, A. E. (2019). Kandungan kolagen sisik ikan bandeng Chanos-chanos dan sisik ikan nila Oreochromis niloticus. BIOMA: Jurnal Biologi Makassar, 4(1), 39-47.

Prameswari, R. D., & Estiasih, T. (2013). Pemanfaatan tepung gembili (Dioscorea esculenta L.) dalam pembuatan cookies. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 1(1), 115-128.

Pringgandini, L. A., Indarti, G. Y., Melinda, M., & Sari, M. (2018). Efektivitas spray nanokolagen limbah sisik ikan mas (Cyprinus carpio) untuk mempercepat proses penyembuhan luka insisi Effectiveness of nano-collagen spray of goldfish (Cyprinus carpio) scales waste in accelerating the incision wound healing process. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 30(2), 113-119.

Puspitasari, M., Rezaldi, F., Handayani, E. E., & Jubaedah, D. (2022). Kemampuan bunga telang (Clitoria ternatea L) sebagai antimikroba (listeria monocytogenes, staphylococcus hominis, trycophyton mentagrophytes, dan trycophyton rubrum) melalui metode bioteknologi fermentasi kombucha. Jurnal Medical Laboratory, 1(2), 1-10.

Riski, I., Ibrahim, I., Bahri, S., Sulhatun, S., & Nurlaila, R. (2022). Pemanfaatan limbah sisik ikan bandeng sebagai gelatin menggunakan metode ekstraksi. Chemical Engineering Journal Storage (CEJS), 1(4), 38-48.

Downloads

Published

2025-06-30