Literasi Digital, Ekosistem Kreatif, dan Modal Sosial sebagai Determinan Peningkatan Kompetensi Pekerja Kreatif di Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.37476/nmar.v6i2.5398Keywords:
Literasi Digital, Ekosistem Kreatif, Modal Sosial, Komptensi, Pekerja KreatifAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi digital, ekosistem kreatif, dan modal sosial terhadap kompetensi pekerja kreatif di Kota Makassar. Latar belakang penelitian ini adalah adanya kesenjangan kompetensi antara keterampilan yang dimiliki pekerja kreatif dengan tuntutan industri yang semakin terdigitalisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap 65 responden yang aktif di sektor ekonomi kreatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independen yaitu literasi digital, ekosistem kreatif, dan modal sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi pekerja kreatif. Ekosistem kreatif memberikan pengaruh paling dominan dalam meningkatkan kompetensi. Temuan ini menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif tidak hanya bergantung pada faktor individu, tetapi juga pada dukungan lingkungan dan jejaring sosial. Oleh karena itu, strategi pengembangan pekerja kreatif perlu dilakukan secara terpadu melalui penguatan kapasitas digital, ekosistem kolaboratif, dan modal sosial yang berkelanjutan.
References
Akbar, Y., & Lestari, N. (2021). Modal sosial dan kompetensi kerja pada industri kreatif digital di perkotaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 23(3), 115–124. https://doi.org/10.9744/jmk.23.3.115–124
BPS & Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2023). Statistik ekonomi kreatif Indonesia 2022. Kemenparekraf.
Fitriyani, R., & Handayani, P. W. (2021). Digital literacy and its impact on work performance in creative economy. Jurnal Sistem Informasi, 17(2), 134–145. https://doi.org/10.21609/jsi.v17i2.973
Florida, R. (2002). The rise of the creative class: And how it's transforming work, leisure, community and everyday life. Basic Books.
Handayani, S. (2019). Jaringan sosial dan modal sosial dalam karier freelance kreatif. Jurnal Sosiologi, 21(2), 89–103.
Hutajulu, T. (2020). Kesenjangan keterampilan dalam industri kreatif: Studi di kawasan perkotaan Indonesia. Jurnal Ekonomi & Tenaga Kerja, 18(3), 123–134.
Ng, W. (2012). Can we teach digital natives digital literacy? Computers & Education, 59(3), 1065–1078. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2012.04.016
OECD. (2021). 21st century competencies and digital transformation. OECD Publishing.
Pratt, A. C., & Jeffcutt, P. (2009). Creativity, innovation and the cultural economy. Routledge.
Putnam, R. D. (1995). Bowling alone: America's declining social capital. Journal of Democracy, 6(1), 65–78. https://doi.org/10.1353/jod.1995.0002
Setyawan, D., Ardianto, T., & Wibowo, A. (2022). Penguatan ekosistem ekonomi kreatif Kota Makassar. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 26(1), 75–90.
Susanti, E. (2020). Dukungan ekosistem terhadap performa wirausaha kreatif. Jurnal Ekonomi Kreatif, 14(1), 27–35.
UNESCO. (2021). Media and information literacy: Policy and strategy guidelines. UNESCO Publishing.
World Economic Forum. (2020). The future of jobs report 2020. World Economic Forum.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nobel Management Review

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.