KAJIAN MASTER PLAN PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN PINRANG

Authors

  • Nasriah Akil STIM LPI Makassar

Keywords:

Master Plan, Economic Development

Abstract

Regional economic development is largely determined by the level of economic activity based on economic sectors that encourages an increase in Gross Domestic Product and the strengthening of regional economic structure, Optimization of the economic potential of the region is highly dependent on the level land ready kesesuaiaan subsectors in each sub-sector is the basis sectors that have a commodity that is considered superior in every sub-district that was dilahan either wet or on dry land, the potential for regional economic development is not only supported by the agricultural sector which is considered the base, however, supported by the development sector as a basis for encouraging the economic activities based districts, Strarategi and regional economic development policy is supported by a strategic program that will be described at the level SKPD and other entities related to the economic development of the region.

References

Albert, H (2004)," The US Farm Bill and Cotton Cultivation: Is the WTO undermining Rural Development?", Agriculture and Rural Development, 11 (2)
Anonim. 2008-2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah & Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Citra Umbara, Bandung.
Asdar, Muhammad, 2008. Penelitian Dasar Potensi Ekonomi Daerah dalam Rangka Pengembangan Komoditi Unggulan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Sulawesi Selatan
Biro Kredit Bank Indonesia, (2002), ”Penelitian Pola Pembiayaan dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Pasca UU BI No. 23 tahun 1999,” Laporan Penelitian, Bank Indonesia: Jakarta
BPS-Bappeda Sul-Sel, Sulawesi Selatan Dalam Angka, Berbagai Terbitan 2006-2011, Biro Pusat Statistik Sulawesi Selatan: Makassar.
BPS., 2006-2011. Kabupaten Pinrang dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pinrang, Pinrang .
Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, (2001), “Credit Crunch di Indonesia Setelah Krisis,” Bank Indonesia: Jakarta.
Eales Rob, (1997), “Credit Risk Measurement in Corporate Banking: Theory and Practice,” Reserve Bank of Australia Bank, Supervision Department
Edward M., Jr. H. (1993), Ownership structure, Strategy, and Growth of Small Firm: an agency Perspective. Dissertation Abstracts, UK. P. 1008.
Hidayat, Agus, (2006), “Skim Pembiayaan bagi Pengembangan Pertanian dan Perikanan,” Paper Dipresentasikan pada Seminar Regional dan Diskusi Terfokus, ISEI. Makassar.
Keputusan Bupati Takalar No. 182 tahun 2002 Tanggal 8 Agustus 2002 Tentang Petunjuk Teknis Penyaluran KUPERTA TA 2002.
Kesepakatan Bersama Antara Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Selaku Ketua Komite Penanggulangan Kemiskinan dengan Gubernur Bank Indonesia Tentang Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro,Kecil dan Menengah No.15/KEP/MENKO/KESRA/VI/2005–No. 7/31/KEP.GBI/2005
Levy, Brian, (1993), "Obstacles to Developing Indigenous Small and Medium Enterprises: An Empirical Assessment," World Bank Economic Review 7(1).
Madris, dkk., 2007. Analisis Faktor Pendorong dan Penghambat Pengambilan serta Pengembalian Kredit Perbankan di Propinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
----------, 2008. Kegiatan Pendampingan Pembinaan Sentra IKM Pertenunan Sarung/Kain Sutra Mandar, Sulawesi Barat.
----------., 2008. Pemetaan Potensi Ekonomi Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Selatan.
--------- ., 2009. Pemetaan Potensi Ekonomi dan Peluang Investasi di Kota Parepare.
--------- ., 2010. Analisis Pengembangan Komoditi Unggulan Di Kabupaten Pinrang.
Maupa, Haris, (2004), “Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan Usaha Kecil di Sulawesi Selatan,” Disertasi Doktor Ekonomi, PPS-UNHAS (tidak diterbitkan): Makassar.
Navajas, Ruiz Alvaro, (2001), “Credit Guarantee Schemes: Conceptual Frame,” Financial System Depelopment Project, GTZ/FONDESIF.
Perjanjian Kerjasama antara PEMDA Kota Pare-Pare dengan BPD Sulsel Cabang Pare-Pare No. 7/KB/VIII/2003; No. KK/01/PR/2003 tentang Penyempurnaan Penyaluran Dana Avalis Pola Executing dan Chanelling PEMDA Kota Pare-Pare.
Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Gowa dengan BPD Sulsel Cabang Gowa No. 580/034/EKONOMI tentang Penyaluran Dana Avalis Pemerintah Kabupaten Gowa.
Perjanjian Kerjasama Tentang proyek Penyaluran Dana Penguatan/Pengembangan Modal Usaha TA 2002, No. 180/111/435.110/2002.
Retnadi, Djoko, (2006), “Arah Penyaluran Kredit Pasca Pakjan BI 2006,” Economic Review No. 2003, Maret 2006
Robinson, M.S. (2004), The Microfinace Rovolution, Vol 1-3 (Sustainable Finace for the Poor; Lesson from Indonesia; Emerging Industry, Washington, D.C, The Word Bank.
Tambunan, Tulus T.H, (2002), “Usaha Kecil Dan Menengah Di Indonesia, Salemba Empat: Jakarta
Todaro, M.P. (1995), Economic Development in The Third World, 3rd edition, Longmem Inc: New York.
Undang-undang No.9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil
Untoro, (2004), “Default Risk dan Penjaminan Kredit UKM,” Bank Indonesia Working Paper WP/01/PPSK/05, Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan, Bank Indonesia: Jakarta.
Yunus, M., (2006), Skema Pembiayaan Perbankan Daerah Menurut Karakteristik UMKM Pada Sektor Ekonomi Unggulan Di Sulawesi Selatan.

Published

2012-12-20

How to Cite

Akil, N. (2012). KAJIAN MASTER PLAN PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN PINRANG. AkMen JURNAL ILMIAH, 9(4). Retrieved from https://e-jurnal.nobel.ac.id/index.php/akmen/article/view/824