IMPLEMENTASI PRESTASI KERJA KARYAWAN TERHADAP PROMOSI JABATAN
DOI:
https://doi.org/10.37476/massaro.v2i2.955Keywords:
Job Performance, employee, Job Promotion, Prestasi Kerja, karyawan, Promosi JabatanAbstract
The company provides feedback (feed back) on work performance achieved by employees, so employees feel valued by the company. However, in practice, it is often found that employees with good performance but do not get feedback (feed back) from the company, so employees who perform well work assume that, he will not get better, even if he achieved work performance. This is related to the company's operations, which can experience a decrease in quality, due to employees who are employed no longer trying to work optimally. This problem arises because of errors in employee performance appraisal practices, such as discrimination against employees or subjectivity in the assessment process of employee performance appraisal. The ability to develop and act creatively and think about solving problems even though each employee has different levels of ability. The organization only prepares a set of rules, operational units of work, work methods along with the organizational structure. But an employee must be creative and have the skills and skills needed by the company to achieve work performance to achieve work performance in order to get an award from the company in the form of a promotion.
Abstrak
Perusahaan memberikan umpan balik (feed back) atas prestasi kerja yang dicapai oleh karyawan, sehingga karyawan merasa dihargai oleh perusahaan. Namun, dalam prakteknya, seringkali ditemukan karyawan berprestasi kerja baik tetapi tidak memperoleh umpan balik (feed back) dari perusahaan, sehingga karyawan yang berprestasi kerja baik berasumsi bahwa, ia tidak akan menjadi lebih baik, sekalipun ia mencapai prestasi kerja. Hal ini berkaitan dengan operasional perusahaan, yang dapat mengalami penurunan kualitas, disebabkan karyawan yang dipekerjakan tidak lagi berusaha untuk bekerja optimal permasalahan ini timbul karena adanya kesalahan dalam praktek penilaian prestasi kerja karyawan, seperti diskriminasi terhadap karyawan ataupun subjektivitas penilaian dalam proses penilaian prestasi kerja karyawan. Kemampuan untuk berkembang dan bertindak secara kreatif serta berpikir untuk memecahkan masalah walaupun setiap karyawan berbeda tingkat kemampuannya. Organisasi hanya menyiapkan perangkat aturan, satuan operasional kerja, metode kerja beserta perangkat struktur organisasi. Namun seorang karyawan harus kreatif dan memiliki kecakapan dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan untuk meraih prestasi kerja untuk mencapai prestasi kerja guna mendapatkan penghargaan dari perusahaan berupa promosi jabatan.