PELATIHAN PEMBUATAN NOODLE FISH DARI IKAN RUCAH DI DESA MANGINDARA KECAMATAN GALESONG SELATAN KABUPATEN TAKALAR
Kata Kunci:
Ikan rucah, niidle fish, pengabdian masyarakatAbstrak
Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan pembuatan produk perikanan dengan memanfaatan ikan rucah yang bernilai ekonomis rendah menjadi produk olahan yang bermutu dan bernilai ekonomis tinggi melalui penerapan teknologi dengan cara demonstrasi. Kegiatan dilakukan di Desa Mangindara, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar. Kegiatan pembuatan produk melibatkan 33 peserta yang terdiri dari istri-istri nelayan, Kepala Dusun, dan staf Kantor Desa Magindara. Ada beberapa tahapan proses pembuatan noodle fish yaitu ikan dibersihkan kemudian di fillet dan dihaluskan. Setelah itu, campurkan ikan dan bahan lainnya hingga merata, lalu uleni hingga kalis dan cetak meggunakan penggiling mie hingga berbentuk mie. Noodle fish sangat digemari oleh masyarakat di Desa Mangindara karena pembutannya yang cukup mudah dan dapat menikmati langsung hasil produksi noodle fish.
Referensi
Basir, Buana et al. 2022. “Pembekalan Pengetahuan Dan Keterampilan Kuliner Ikan Berbasis Wisata Pantai Di Dusun Lamangkia Desa Topejawa.” 2(2): 1674–80.
Ferazuma, Herviana, Sri Anna Marliyati, and Leily Amalia. 2011. “Substitusi Tepung Kepala Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus Sp) Untuk Meningkatkan Kandungan Kalsium Crackers (Substitution of Catfish’s Head Flour (Clarias Gariepinus Sp) to Increase Calcium Content of Crackers).” Journal of Nutrition and Food 6(1): 18–27.
Kristina, Natalini Nova, and F S Siti. 2014. “Pemanfaatan Tanaman Kelor (Moringa Oleifera) Untuk Meningkatkan Produksi Air Susu Ibu.” Warta Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Industri 20(3): 26–29.
Leha, Maria A, and Angciovioletta Moniharapon. 2013. “Fortifikasi Surimi Ikan Rucah Terhadap Mutu Mie Basah.” E-Jurnal Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon 9(1): 2–5.
Razali, Ivan. 2004. “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dan Laut.” Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial 12(1): 61–68.