PENGEMBANGAN UNIT PENANGKAPAN IKAN LAYANG (Decapterus ssp) MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT DI KABUPATEN BONE

Abstract

Kabupaten Bone adalah salah satu daerah potensial di bidang kelautan dan perikanan. Selama lima tahun terakhir jumlah alat tangkap, khususnya alat tangkap purse seine mengalami peningkatan tahun 2015 jumlah alat tangkap sebanyak 115, tahun 2019 bertambah menjadi 183 unit. Ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari purse seine adalah ikan-ikan yang Pelagic Shoaling Species” atau ikan pelagis yang bergerombol (Zulkarnain et al., 2020) Dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan terutama dilihat dari segi pendapatan, perlu dilakukan analisis secara menyeluruh. Alat yang akan dipakai adalah analisis SWOT secara sistematis untuk merumuskan strategi yang tepat. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Dengan demikian perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor pengembangan usaha (kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman) (Rangkuti, 2015). Jenis penelitian ini merupakan metode kualitatif dimana peneliti melakukan penelitian pada nelayan penangkapn ikan layang menggunakan alat tangkap pure sein di kabupaten Bone provinsi Sulawesi selatan. Dengan mendeskripsikan bagaimana keadaan unit penangkapan ikan layang ini dengan melakukan pendekatan analisis SWOT. Untuk mendapatkan data primer, peneliti melakukan obsevasi, wawancara serta dokumentasi dengan para pelaku usaha penangkapan ikan layang.Teknik analisis yang digunakan yaitu sesuai dengan model interaktif Milles dan Huberman (1984)(Sugiyono,2018) Berdasarkan nilai matriks IFAS dan EFAS nilai tertinggi sebesar 3.40 pada strategi S – O (Strenghts – Opportunitues) sebagai berikut : a. Meningkatkan produksi b. Memanfaatkan bantuan permodalan dari lembaga keuangan dalam menjalankan usaha c. Penambahan unit usaha penangkapan untuk mengeksploitasi ikan layang yang masih dalam kondisi lestari Dari hasil matriks IFAS dan EFAS tersebut, maka strategi yang dapat digunakan yaitu meningkatkan produksi dengan menambah unit usaha penangkapan purse seine karena tngkat pemanfaatan ikan layang di perairan Kabupaten Bone masih dalam kondisi lestari serta memanfaatkan bantuan permodalan dari lembaga keuangan dalan menunjang biaya operasional usaha. Sesuai dengan pendapat Rangkuti (2015), mengatakan bahwa analisis ini membandingkan antara faktor internal dan faktor eksternal dengan dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Dasar dalam analisis SWOT pada penelitian ini yaitu melihat kelayakan unit usaha purse seine di Perairan Kabupaten Bone.Alternatif pengelolaan Usaha penangkapan ikan layang yang terdapat pada kesimpulan penelitian terdiri dari tiga (3) alternatif yang di peroleh agar dapat dipertimbangkan untuk diimplementasikan pada tiap wilayah kajian sebagai bentuk menjaga keberlanjutan pengelolaan serta aktivitas penangkapan ikan layang di Perairan Teluk Bone.